Kamis, 18 Oktober 2012

TULISAN 6 (teori organisasi umum)


Terbesar di dunia ?!?!?

 

“Apakah yang paling besar di dunia ?” Tanya seorang guru di kelas. Anak-anak SD itu segera mengacungkan tangannya. “saya pak…paling gede yaa Ayah saya!” teriak seorang gadis kecil , walau belum di tunjuk gurunya untuk menjawab.

“”Gajaaah…!”” celoteh bocah laki-laki di bangku depan gadis, tidak mau kalah.”bukan, gunung  yang paling besar “!jawab muridnya lainnya.

 Melihat semangat anak anak muridnya menjawab pertanyaan yang di ajukan , membuat sang guru bangga.  Namun seulas senyum di bibirnya spontan hilang saat mendengar jawaban murid kecil yang duduk di bangku paling pojok…..

”mata saaya adalah hal yang paling besar di dunia!” katanya kalem.
seluruh kelas hening sesaat , ,mereka mencoba memahami jawaban si murid kecil.”apa yang kamu maksud Andri?” Tanya sang guru, sama-sama di buat bingung.

”Begini…”si kecil mulai menjelaskan,” mata saya bisa melihat ayah murni dan dapat melihat gajah. Mata saya juga dapat melihat gunung serta banyak hal lainnya. Karena semua itu dapat masuk ke dalam mata saya.. tentu mata saya yang palinng besar. Ya kan??

 Jawaban polos murid kecil itu membuat kita tersenyum dan membenarkannya. Sebenarnya bukan mata, tetapi pikiran kitalah yang terbesar di dunia.

 Pikiran kita dapat melihat segala yang dapat di lihat mata, bahkan dapat melihat melampaui apa yang tampak dengan imajinasi, pikiran juga dapat mengetahui adanya suara yang tak mampu di lihat mata, dan menyadari yang nyata maupun ciptaan impian. Pikiran dapat membuat dan membuat segalanya .

 Teman-teman pembaca di dalam kehidupan ini kualitas primalah yang membuat kita menjadi lebih unggul. Saat pikiran kita terbuka dengan melihat peluang-peluang yang ada dapat  menjadikan kita manusia yang lebih professional dan lebih baik lagi.

TULISAN 5 (teori organisasi umum)


Cacilah Daku , Kau kan Ku Peluk

 

”Hei, Kamu tidak boleh minum air ini!”bentak seorang insinyur kepada pemuda local arab Saudi.” Kamu Cuma pekerja rendahan air ini hanya intuk insinyur!” lanjutnya di ruang istrahat perusahaan pertambangan minyak Arsb Saudi ‘ARAMCO’(Arabian American Oil Company), di akhir tahun 40-an itu.

Si remaja hanya terdiam , menahan haus. Segelas air dingin yang sudah di sorongkan ke depan bibir siap di minum, di kembalikan lagi ke meja. Ia tahu anak miskin ini hanya lulusan sekolah dasar, tanpa keahlian mendasar di perusahaan minyak yang saat itu amsih di kendalikan oleh manajemen negara luar.

Hardikan itu selalu terngiang dan membakar hatinya , sehingga membangkitkan ’dendam positif’. Ia ingin buktikan kalau bukan bule saja yang bias minum, ia juga bias jadi insinyur dan akan meminum segelas air itu! Remaja miskin itu lalu bekerja keras di siang hari dan melanjutkan sekolah di malam harinya. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Akhirnya ia bisa lulus SMA.

Di nilai berpotensi, oleh perusahaan ia dikirim ke amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil yang memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur, serta.. bisa minum air yang dulu di larang baginya. Kini dendamnya telah terbalas! Cukup ??

Belum. Karirnya melesat terus, dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum, sampai akhirnrnya ia mrnjabat sebagai wakil direktur. Dan insinyur amerika yang dulu pernah membentak dan mengusirnya justru kini jadi bawahannya.

suatu hari insinyur bule ini datang menghadapnya. “pak , saya ingin liburan. Saya berharap bapak tidak mengaitkan kejadian ‘air’ di masa lalu, dengan pekerjaan resmi ini.
saya berharap bapak tidak membalas dendam atas kekasaran dan keburukan saya di masa dulu.”

Di luar perkiraan, wakil direktur mantan pekerja rendahan ini justru tersenyum dan memeluknya. “saya berterimakasih padamu dari lubuk hati paling dalam, karena melarang saya minum saat itu. Ya , dulu saya benci padamu , tapi dengan izin Allah, kamulah yang menghantarkan saya mencapai sukses ini,” katanya. Ya dendam positif lainnya sudah tertaklukan.

akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatab tertinggi. Ia menjadi presiden direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab. Di tangannya perusahaan ARAMCO semakin membesar dan kepemilikan arab saudi semakin dominan. Atas prestasinya , ia di tunjuk Raja Arab Saudi sebagai menteri perminyakan dan mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Teman-teman pembaca inilah kisah nyata perjalanan hidup Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 menjabat menteri perminyakan dan mineral Arab Saudi. Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia ???

tugas 2 (teori organisasi umum)


TEORI-TEORI ORGANISASI :
TEORI KLASIK

Teori-teori organisasi klasik adalah teori-teori yang berkembang di akhir abad 18, pada periode yang sering disebut Revolusi Industri , yang awalnya dimulai di  Inggris.
MenurutHatch (1997:27) , pada Periode Klasik terdapat dua kelompok besar ahli pemikir organisasi.
Pertama  ,pemikir-pemikir aliran sosiologis yang mencoba mendeskripsikan dan menganalisa perubahan struktur organisasi dan peran-peran di dalamnya  ,serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih luas. Disini kita bertemu antara lain dengan nama-nama seperti Emile Durkheim , MaxWeber , dan KarlMarx .(aliranHumanis)
Kedua , pemikir-pemikir aliran administrasi dan manajemen yang lebih menitik-beratkan kepada masalah –masalah praktis yang dihadapi para pengelola organisasi pabrik dalam menjalankantugasnya. Disini antara lain terdapat Frederick Taylor , Henry Fayol , dan Chester Barnard. (alirans cientifict)

Pandangan teori klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut:

  1. Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
  2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan partisipannya.
  3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas.
  4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
  5. Koordinasi dan kontrol paling baik melalui praktik otoritas dan aturan-aturan yang tidak bersifat pribadi.
  6. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
  7. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat dan dapat diselesaikan melalui perancangan dan pengorganisasian kembali (Bolman, 1988).

Ahli-ahli teori klasik cenderung melihat organisasi sebagai sistem yang tertutup secara relatif, dalam mengejar tujuan-tujuan yang telah dinyatakan. Di bawah kondisi tersebut, organisasi dapat bekerja secara rasional dengan tingkat kepastian dan kemampuan memperkirakan. Jika organisasi sangat tergantung kepada lingkungan maka organisasi akan terus menerus dipengaruhi atau terganggu oleh lingkungan. Untuk mengurangi gangguan dari lingkungan, bermacam-macam mekanisme struktural yang diciptakan untuk melindungi aktivitas pokok dari keterombang-ambingan dan ketidakpastian (Thomson, 1967).

Alat untuk melindungi organisasi dan untuk mengurangi ketidaksanggupan memperkirakan di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pengkodean, menciptakan skema klasifikasi bagi input.
  2. Penimbunan barang, menyimpan bahan mentah dan hasil produksi sehingga input dan output dapat diatur.
  3. Penyamarataan, memotivasi pemberi suplai untuk memberikan input atau menentukan permintaan bagi output.
  4. Meramalkan, memperkirakan perubahan dalam permintaan.

Pertumbuhan, berusaha keras untuk mencapai tingkat ekonomi tertentu yang akan memberi organisasi pengaruh melalui lingkungan.

TEORI ORGANISASI KLASIK

Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory ) atau kadang-kadang disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : birokrasi , teori administrasi, dan manajemen alamiah.

Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang bekerjasama.

 

TEORI BIROKRASI

Teori ini dikemukakan secara jelas. Model organisasi birokrasi ini mempunyai karakteristik - karakteristik structural tertentu yang dapat dikemukakan di setiap organisasi kompleks dan modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :

1. Pembagian kerja yang jelas.

2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.

3. Program rasional dalam pencapaian.

4. Sisitem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

5. System aturan yang mencangkup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.

6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya “impersonal”.

Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.

 

TEORI ADMINISTRASI

Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika.

Henry Fayol

Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok :

1. Kegiatan-kegiatan tehnikal

2. Kegiatan-kegiatan komersial

3. Kegiatan-kegiatan financial

4. Kegiatan-kegiatan keamanan

5. Kegiatan-kegiatan akutansi

6. Kegiatan-kegiatan manajerial

Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi, yaitu :

1. Pembagian kerja (division work)

2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

3. Disiplin (discipline)

4. Kesatuan perintah (unity of command)

5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)

6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest)

7. Balas jasa (remuneration of personnel)

8. Sentralisasi (centralization)

9. Rantai scalar (scalar chain)

10. Aturan (order)

11. Keadilan (equity)

12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)

13. Inisiatif (initiative)

14. Semangat korps (esprit de corps)

Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalism atau teori fungsionalisme Fayol , yaitu :

1. Perencanaan (planning),

2. Pengorganisasian (organizing),

3. Pemberian perintah (commanding),

4. Pengkoordinasian (coordinating), dan

5. Pengawasan (controlling)

Urwick dan Gulick : Mooney dan Reilly

Luther Gulick dan Lydall Urwick , menggunakan pengalaman manajerial mereka dalam menguraikan prinsip-prinsip Fayol, yang tercermin dalam dua makalahny A technical Problem dan The Function of Administration. Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja , koordinasi , penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan. Proses, personalia, dan tempat “ dan penggunaan staff.Urwick terutama melihat kesulitan – kesulitan administrasi ,penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama birokrasi) dalam praktek, sehingga dia mengembangkan teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal dengan Urwick’s Technique.

Di Amerika Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry di mana buku ini mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika. Mereka menekankan 3(tiga) prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah :

1. Prinsip Koordinasi

2. Prinsip Skalar

3. Prinsip Fungsional

 

Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.

F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu Shop Management , The Principles of Scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan , yaitu :

1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.

2. Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.

3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk ,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.

4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

 

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal

Tiga unsure pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam leteratur-leteratur manajemen adalah :

1. Sistem kegiatan yang terkoordinat.

2. Kelompok orang.

3. Kerjasama untuk mencapai tujuan.

Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) adalah sebagai berikut :

1. Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.

2. Saling melayani, yang merupakan legitimasi social pada organisasi.

3. Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi.

4. Disiplin, diartiakan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.

Tiang dasar teori organisasi formal adalah :

1. Pembagian kerja

2. Proses scalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi

3. Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.

4. Rentang kendali (span of control)

 

 

Teori Organisasi Neoklasik

Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

 

Perkembangan Teori Neoklasik

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.

Hugo Munsterberg

Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.

Percobaan-percobaan Hawthone

Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

 

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.

Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :

1. Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.

2. Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.

3. Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.

4. Masalah-masalah khusus,

 

Teori Organisasi Modern

Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dam manajemen adalah teori modern atau disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatusistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

Teori modern bias disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh sruktur.

Teori modern menyebutkan bahwa kerj suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multi variable, dan probabilistic. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsure ,yaitu :

1. Unsure struktur yang bersifat makro

2. Unsure proses yang juga bersifat makro

3. Unsure perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.

Ketiga unsure ditas saling kait-mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

Teori Sistem Umum

Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.

Ada beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :

1. Struktur static

2. Sistem dinamik sederhana

3. Sistem sibernetik

4. System terbuka

5. System genetika social

6. System hewani

7. System manusiawi

8. System social

9. System transdental

Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.

 

Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem

Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi.

Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.

 

Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.

1. Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.

2. Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.

3. Organisasi informal.

4. Struktur status dan peranan.

5. Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.

 

Proses-proses hubungan dalam system.

Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah

1. komunikasi ,

2. berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan

3. pengambilan keputusan.

Tujuan-tujuan organisasi

Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan pengembangan teori system umum.

 

Pendekatan - Pendekatan Manajemen

 

Pendekatan Proses

Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional atau klasik. Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah 1) kesatuan perintah, 2) persamaan wewenang dan tanggung jawab, 3) rentang kendali yang terbatas, dan 4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.

 

Pendekatan Keperilakuan

Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan secara individual dan kelompok kerja.

 

Pendekatan Kuantitaif

Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah management science atau operations research (OR). Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitaif.

Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dpata dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metode kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.

 

Pendekatan Sistem

Pendekatan system dalam manajemen merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau analisis system. Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai

masukan yang menghasilkan keluaran

 

Pendekatan Contingency (Situasional)

Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi antara keduanya.

 

Jumat, 12 Oktober 2012

TULISAN 4 (teori organisasi umum)



Berbagi Cahaya Seperti Lilin

Sebatang lilin memang bisa mengusir kegelapan, namun tak sepenuhnya bisa berpijar dan menerangi seisi ruangan, tapi perhatikan ketika api lilin tadi kita gunakan untuk menyalakan lilin-lilin lainnya. Ketika sejumlah lilin serempak menyala. Sinarnya mulai mampu menerangi sekelilingnya.

perhatikan pula ketika lilin membagi nyalannya kepada lilin lainnya. Apakah lilin tadi kehilangan cahayanya ? sama sekali tidak, bukan saja lilin tadi tak kehilangan sinarnya , bahkan secara bersama-sama dia mampu melipat gandakan sinarnya dan menerangi ruangan. Ya lilin memang tak pernah ragu untuk membagi cahayanya , makin lama di sekitarnya. Makin lama di sekitarnya semakin benderang dan tak pernah kehilangan cahayanya.

seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan seyogyanya bisa menangkap hakikat filosofi lilin. Dengan mengajarkan dan mengamalkan ilmunya, seseorang tak akan kehilangan ilmunya. Yang terjadi justru ia membuka pengetahuan dan waawasan orang yang di ajarnya, sehingga orang tadi pun ibarat lilin mampu berbuat lebih banyak untuk masyarakat di sekitarnya. Hasilnya, dengan berbagi ilmu pengetahuan dan bahu membahu kita bisa lebih optimal dibandingkan bila kita mengerjakannya.

memang terkadang masih ada orang yang enggan berbagi ilmu, khawatir orang yang kita ajarkan menjadi lebih pandai dari dirinya sendiri . pendapat seperti ini sudah harus dikuburkan. Ketika seseorang membagi ilmu, tentu ia akan semakin pandai dia pun harus terus belajar untuk menguasai ilmunya. Dengan cara ini bukan hanya ilmu nya yang akan bertambah dia pun akan menjadi lebih profesional di bidangnya.

Namun , kalau pun para ”murid”nya berpijar lebih bersinar melebihi sinarnya , apakah tidak cukup bangga dengan benderang yang di hasilkan bersama , yang bermula dari nyala yang kecil ,berkat ilmu pengetahuan yang disebarkan dan di amalkan lbih banyak individu maupun masyarakat yang bisa memetik hasilnya.

Mari menjadi lilin untuk terus bersinar bersama-sama.

TULISAN 3 (teori organisasi umum

Layanan perbankan 24 jam ???

Apakah layanan perbankan 24 jam itu ??
pada era teknologi yang berkembang begitu pesatnya seperti saat ini , perbankkan di tuntut untuk lebih cepat , mudah , dan fleksibel. pelayanan internet banking , sms bangking , call banking , ATM machine , CDM ( Cash Deposit Machine ) merupakan jawabannya .

Untuk kali ini saya akan mencoba menjelaskan lebih mendalam lagi tentang internet bangking ,
 internet banking menjawab tuntutan nasabah yang menginginkan servis cepat , aman , nyaman , murah , tersedia 24 jam , dan tentunya anda bisa mengaksesnya dimana saja , baik dari telpon selluler maupun dari laptop .

pengaturan internet bangking tidak terlepas dari Undang-Undang perbangkan Nomor 7 Tahun 1992 beserta Undang-Undang perubahannya , yakni UU Nomor 10 Tahun 1998. peraturan lain yang didalamnya terdapat ketentuan mengenai internet banking adalah peraturan Manajemen Resiko  dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Internet banking disini disebut dengan istilah electronic banking.

Internet banking dirilis di Indonesia Tahun 1998. yang di tawarkan internet banking itu adalah nasabah dapat mengecek saldo , mengirim uang , membayar tagihan , memperoleh informasi suku bunga dan nilai tukar mata uang serta mendapat pelayanan lain .

Meski menawarkan sejumlah manfaat faktanya minat nasabah akan menggunakan sms banking masih rendah . jumlah nasabah di Indonesia pengguna internet banking tahun 2001 sebanyak 293.351 orang . jumlah ini meningkat menjadi 424.063 di tahun 2004 . jika dilihat dari jumlah pengguna internet di indonesia , perkembangan internet banking seharusnya bisa lebih masif .

Dari data yang dirilis www.internetworldstats.com , pengguna internet di Indonesia tumbuh 1.150 persen dalam 10 tahun terakhir . Tahun 2008 total pengguna internet mencapai angka 25 juta orang dari populasi 238 juta jiwa .

Terus kenapa dund yah ????
aya naon ieu ???
Begini loh rupanya ,
Pertama , kualitasnya si internet banking belum merata , nasabah sering kali gagal dalam ber transaksi , yang mengakibatkan kekecewan .
Kedua , keandalan dan keamanan . beberapa modus kejahatan kerap kali terjadi antara lain seperti website forging (modus dimana pelaku kejahatan membuat tampilan dan alamat domain situs persis dengan situs web yang asli). Nasabah terkecoh dan pelaku dengan mudah memperoleh username dan password. seperti sms banking , internet banking juga belum punya regulasi khusus atau lex specialist (hukum yang bersifat khusus yang mengenyampingkan hukum yang bersifat umum (lex generalist) ). Akibatnya ketentuan proteksi nasabah  kurang dibidik sehingga nasabah belum percaya 100 persen.
Penerapan internet banking bisa menjadi sarana strategis untuk mendorong kompetisi antar bank. Tak hanya itu, internet banking juga mendorong perekonomian yang efektif dan efisien.

Karena itu, penerapan internet banking harus terus di dorong. Bank harus memperbaiki kualitas pelayanannya pemerintah melengkapi ketentuan hukumnya. Dan nasabah harus mulai membiasakan diri menggunakan layanan tersebut.

kalau menurut pandangan pribadi saya sebagai orang yang bekerja di bank , fasilitas yang di berikan untuk saat ini sudah cukup baik , dengan adanya e-banking nasabah tak perlu repot antre, tak perlu membuang waktu sehingga kegiatan bisnis anda menjadi lebih lancar , efektif dan lebih efisien.